Info CPNS Guru 2018, Info PPPK Guru 2018, Info CPNS Tenaga Pendidik 2018.

Jumat, Oktober 13, 2017

Banyak yang Pensiun, Kabupaten Ogan Komering Ulu Butuh 155 Guru PNS

Sahabat pembaca Info CPNS Guru, sudah tahukah anda bahwa Pemerintah semestinya mengangkat guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) setiap tahun agar memenuhi kebutuhan tenaga pengajar di setiap wilayah Republik Indonesia, tak terkecuali Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.

Hal itu diungkap Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Ogan Komering Ulu Ahcmad Tarmizi, yang mengaku di wilayahnya membutuhkan tambahan 155 guru PNS untuk tingkat Sekolah Dasar (SD).

Permintaan tambahan itu bukan tanpa sebab, mengingat jumlah PNS yang pensiun tak sebanding dengan jumlah perekrutan guru PNS. Ia menilai, idealnya jumlah pendidik disesuaikan dengan banyaknya ruang belajar.

"Dari 184 SD yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu, hanya terdapat sekitar 1.184 guru berstatus PNS dan jumlah tersebut masih kurang sebanyak 155 orang lagi. Dan, tenaga pengajar yang harus ditambah yaitu untuk guru pendidikan jasmani dan guru agama," ujarnya, Jumat (13/10/2017).

Ia mengemukakan, selama ini kekurangan tersebut dapat tercukupi karena adanya bantuan dari tenaga pengajar berstatus honor dan guru sekolah swasta sehingga tidak menghambat aktivitas belajar-mengajar.

Kendati begitu, ia mengaku keberadaan guru PNS tetap dibutuhkan di wilayahnya.

"Untuk guru SD di kota jumlahnya sudah terpenuhi, biasanya kekurangan tenaga pengajar pada wilayah pedesaan," ujarnya.

Berita ini bersumber dari KORPRI.
Share:

Rabu, Oktober 04, 2017

Seleksi Ulang Guru jangan Terpaku CAT

Sahabat pembaca Info CPNS Guru, sudah tahukah anda bahwa Pemerintah Aceh disarankan disarankan tidak hanya terpaku pada tes kemampuan dasar (TKD) melalui Computer Assisted Test (CAT) dalam menyeleksi ulang 8.500 guru kontrak yang selama ini mengajar di 730 unit Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Dosen Universitas Serambi Mekkah, Dr Muslim Daud MPd menyampaikan saran ini saat menjadi narasumber eksternal pada salam Serambi ‘Guru Kontrak, Jangan Dilihat Sebagai Beban’, di Program Cakrawala Radio Serambi FM, Selasa (3/10).

“Bukan dalam artian saya mengatakan CAT itu tidak baik. CAT itu mungkin hanya elemen kecil. Tapi, mungkin setelah CAT, bisa dilakukan penyeleksian berkaitan dengan performa guru, misalnya bagaiman cara seorang guru itu mengajar, mempersiapkan bahan ajar, serta evaluasi dalam pembelajaran,” sebutnya.

Cakrawala menghadirkan narasumber internal Waredpel Serambi Indonesia, Nasir Nurdin dipandu host Vea Artega. Pada kesempatan itu, Dr Muslim mengaku sependapat dengan salam Serambi ‘Guru Kontrak, Jangan Dilihat Sebagai Beban’.

Tetapi menurutnya harus dilihat sebagai peluang mengembalikan kualitas pendidikan Aceh. “Ketika Pemerintah Aceh sudah mengambil alih supervisi pendidikan, khususnya di tingkat SLB, SMA dan SMK, ini menjadi peluang yang cukup baik, sehingga dari sini akan dilihat secara konfrehensif apa yang dibutuhkan dan harus dilakukan Pemerintah Aceh dalam kerangka meningkatan kualitas pendidikan,” sarannya.

Dosen Universitas Serambi Mekkah, Dr Muslim Daud MPd Namun, lanjutnya Pemerintah Aceh tidak sebatas terfokus pada guru kontrak, melainkan hal-hal lain yang dibutuhkan dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh juga harus dipikirkan. Ia menjelaskan kalau guru kontrak diseleksi ulang, siapa yang akan menyeleksi. Lalu bagaimana dengan mereka yang tidak lulus CAT serta kalau pun diseleksi ulang, bukan hanya terpaku pada CAT. Tapi, sebutnya berkaitan dengan konten keilmuan logis dan seterusnya juga penting menjadi pertimbangan. “Penting juga dilihat, misalnya cara mengajar guru, bagaimana dia menguasai kelas serta melakukan evaluasi apa yang diajarkan,” pungkasnya.

Berita ini bersumber dari Serambi Indonesia
Share:

Senin, Oktober 02, 2017

Wonogiri Masih Kekurangan 4.000 Guru PNS

Sahabat pembaca Info CPNS Guru, sudah tahukah anda bahwa jumlah guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Wonogiri masih jauh dari ideal. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat mencatat Wonogiri kekurangan 4.000-an guru PNS.

Persoalan tersebut menjadi sorotan Bupati, Joko Sutopo, saat memberi sambutan setelah melantik 51 kepala SD di pendapa rumah dinasnya, Senin (2/10/2017). Dia menginformasikan saat ini guru PNS di Wonogiri tercatat lebih kurang 3.000 orang. Berdasar pemetaan kebutuhan 769 SD negeri dan 78 SMP negeri, jumlah guru PNS di Wonogiri idealnya 7.000 orang.

Untuk menyiasati kondisi itu sekolah-sekolah mempekerjakan guru tidak tetap (GTT) atau berstatus wiyata bakti (WB). Artinya, kata Bupati, para GTT saat ini harus menanggung beban tanggung jawab guru PNS.

Bupati menyebut tidak idealnya jumlah guru PNS sebagai kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Ironisnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tidak memiliki wewenang merekrut guru PNS. “Dampaknya apa? Prestasi pendidikan tentunya dipertaruhkan,” kata Bupati.

Kepala Disdikbud, Siswanto, mengatakan dari tahun ke tahun jumlah guru PNS terus berkurang. Faktor utama penyebabnya banyak yang pensiun. Setiap pekan rata-rata ada lima hingga enam guru PNS mengajukan pensiun karena faktor usia.

Merujuk dari kondisi umum itu berarti guru PNS yang pensiun setiap tahun sebanyak lebih kurang 288 orang. Dalam kurun waktu tiga tahun ke depan guru PNS yang pensiun bisa mencapai 864 orang.

“Jumlah guru yang pensiun akan mencapai puncak tertinggi pada 2020 dan 2021. Pada tahun tersebut Wonogiri diperkirakan hanya akan punya lebih kurang 2.000 guru PNS. Pada sisi lain pemerintah belum memberi sinyal akan mencabut moratorium rekrutmen PNS,” ucap Siswanto.

Saat ini masing-masing sekolah hanya ada satu hingga tiga guru PNS. Bahkan, ada sekolah yang sama sekali tidak ada guru PNS karena satu-satunya guru PNS yang juga kepala sekolah sudah pensiun.

“Jadi, kami harus sangat berterima kasih kepada para guru WB. Mereka menggantikan posisi guru PNS secara penuh. Padahal, insentif mereka sangat minim, Rp200.000/bulan,” ulas Siswanto.

Sekarang ini jumlah GTT/WB di Wonogiri jauh lebih banyak dari pada guru PNS. Secara kualitas kinerja mereka baik. Berkaca pada prestasi tahun ajaran sebelumnya, prestasi pendidikan SD di Wonogiri berada di peringkat delapan se-Jawa Tengah.

Berita ini bersumber dari SOLORAYA.
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Facebook Page

Pesan Sponsor

Postingan Populer

Pesan Sponsor

Statistik Blog